Wednesday, July 13, 2005

Inspiring Writers

Kalau saya ditanya, "siapakah penulis Arab kotemporer yang paling anda sukai?". Tanpa ragu saya akan menyebut tiga nama: Khalish Jalabi, Hasyim Shalih dan Turki al-Hamad. Ketiganya adalah penulis-penulis yang sering muncul di rubrik kolom koran as-Syarq al-Awsath.

Ketiga penulis ini, menurut saya, adalah penulis-penulis yang menginspirasi.

Khalis Jalabi selalu hadir dengan tulisan yang kuat dan memikat: kuat isinya, memikat bahasanya. Kekuatan isinya menggedor otak, sementara gaya bahasanya mengguncang rasa. Penemuan-penemuan mutakhir di dunia ilmu pengetahuan dari astronomi, biologi, kedokteran, geologi, hingga ilmu-ilmu kemanusiaan: sejarah, kebudayaan, bahasa dan seterusnya, hadir memberikan gizi buat penyegar otak. Sementara gaya bahasanya yang sesekali mengintegrasikan ungkapan-ungkapan al-Qur'an di ujung kalimat-kalimatnya berhasil memberikan efek kesan mendalam di hati pembaca. Seperti rasa yang menusuk tenggorokan ketika kita minum Coca Cola, misalnya.

Hasyim Shalih hadir ibarat suluh yang mencoba hadir di tengah gulita. Spesialis penerjemah buku-buku Mohammed Arkoun ke Bahasa Arab ini, hadir dengan kekuatan bacaan filsafat Eropa modern yang tak alang kepalang. Ia hendak meniupkan ruh pencerahan ke dunia arab sebagaimana semangat renaissance membangunkan Eropa dari tidur panjangnya di abad ke-16. Ia, dengan tulisannya, memaklumatkan perang terhadap kaum ekstrimis Arab yang menunggangi agama untuk membunuh. Menarik mengikuti eksperimen mengusung perubahan dengan filsafat. Sebagaimana telah dibuktikan banyak penulis besar, manfaat paling kasat mata dari belajar filsafat adalah kamampuan mengungkapkan pikiran dengan bahasa yang tepat dan kuat.

Turki al-Hamad, sayang belakangan ini jarang muncul, adalah penulis berkebangsaan Saudi Arabia yang menghadirkan tulisan yang renyah seperti kacang goreng. Enak dinikmati. Ciri yang diusungnya adalah reformasi dan transformasi di dunia Arab. Maklum, dunia Arab dan Saudi Arabia pada khususnya, masih butuh ayunan 'seribu langkah' untuk sampai ke pintu reformasi. Kekuatan utamanya terletak pada basis pengetahuan sosial, politik dan world affairs yang bagus. Mengikuti ulasan Turki al-Hamad, seolah mengikuti telenovela yang selalu menyisakan rasa penasaran di setiap ujung tulisan. Kangen menanti tulisan berikutnya.

Menjadi penulis yang menginspirasi, mencerahkan, berdaya rubah, menguasai persoalan dan sekaligus menghibur memang tidak mudah. Tidak banyak penulis yang seperti ini.

No comments: